Rabu, 04 November 2009

IndoPrix 110 cc Race 2 . . .kejutan Kawasaki Maret 15, 2009

Posted by Taufik in Honda, Kawasaki, Suzuki, yamaha.
Tags:
trackback

judul3

Bila Brothers semua menyaksikan race ke dua Indoprix yang disiarkan langsung oleh TVOne, semua akan bilang . . . balapan yang sangat-sangat ketat. Hampir tidak terlihat satu merk pun yang mendominasi balapan. Walaupun secara umum karakter motornya berbeda, performa semuanya boleh dibilang merata. Urutan Pertama selalu bergantian. Semua pembalap selalu berada pada satu rombongan di keseluruhan 12 lap yang digelar.

Balapan ini pun dituntaskan dengan memunculkan 3 pembalap podium terdepan yang memakai Motor dengan merk berbeda.

  1. Owie Nurhuda-Suzuki
  2. Hokkie Krisdianto-Yamaha
  3. Ardhi Satya-Kawasaki

ip1103Hmmm. . . . Kawasaki membuat kejutan. Bayangkan Ardhi Satya, pembalap new comer di ajang IP 110 cc, dengan Team yang juga sama sekali baru : Kawasaki Elf IRC NHK Rextor Manual Tech. Tambahan lagi Motor bebek Kawasaki Blitz 110 cc yang digeber ardhi dibangun oleh oleh Begawan korek Ibnu sambodo hanya dengan waktu 1 Bulan !! wueediiyyan kan . . . satu bulan saja udah podium 3, apalagi bila riset lebih lama, saya yakin bila Kawasaki bisa konsisten maka bukan nggak mungkin motor Kawasaki akan mencetak prestasi lebih heboh di race-race mendatang. Satu catatan motor Kawasaki masih kalah top speed. Smash dan Jupiter membuktikan lebih baik di adu drag kecepatan ini. Pokoke seru deh, demikian laporan saya dari depan televise :D
Taufik of BuitenZorg

championip110 ip1104

ip1102 ip1101

hrcbdg003Memang kemenangan Rey Ratukore tergolong fenomenal. Bagaimana tidak? Tim BRT Indopart KBC menjuarai Indoprix kelas 125 cc di Sirkuit Sentul (15 Maret 2009) mempergunakan sepedamotor merek Honda.Yang patut disayangkan kemenangannya tidak diakui karena Rey menyandang status jomblo,eh salah, wildcard.

Lha apa bedanya wildcard di Indonesia dengan luar negeri?

Wildcard definisinya adalah pembalap yang mendapatkan fasilitas berpartisipasi dalam balap karena tidak membalap secara reguler. Lebih dikarenakan pembalap tuan rumah ataupun titipan dari pabrikan.Tentu saja untuk mendapatkan jatah wildcard tidak sembarang pembalap. Harus memiliki kualifikasi tertentu sehingga bisa berpartisipasi dalam balap. Tercatat pembalap Jepang memiliki reputasi yang bagus sebagai pembalap wildcard sebut saja:mendiang Daijro Kato (GP250),mendiang Norifumi ‘Norick’ Abe (GP500),Akira Ryo (MotoGP),Makoto Tamada (WSBK).Beberapa diantaranya malah juara seri.

1999-001Yang membedakannya adalah regulasinya. Balap tingkat dunia menghargai kiprah pembalap wildcard dengan menberikan nilai sesuai urutannya. Berbeda dengan di Indonesia. Lha berarti pembalap wildcard Indonesia gak dihargai dong? Bukan.Bukan begitu. Indonesia cukup unik, karena belajar dari tahun sebelumnya kerap pembalap wildcard mengganggu jalannya kompetisi yang tengah berlangsung.Malah ada kasus,wildcard dapat amanat untuk menghalangi pembalap beda merek, dan mensupport pembalap semerek.Repot kan? Terlebih lagi, kondisi sirkuit yang lebih dikenali oleh pembalap tuan rumah.Apalagi yang pasar senggol.senggol dikit jatuh deh..

Nah..terkait dengan kemenangan Rey Ratukore di dua race sekaligus membuat IMI DKI tergugah yaitu dengan memberikan fasilitas; bila BRT setuju untuk menyatakan ikut INDOPRIX ada kemungkinan Rey akan mendapatkan poin penuh.Tapi seandainya tidak dapat pointpun pihak manajemen BRT sudah memutuskan untuk memastikan akan mengikuti semua seri Indoprix dan diikuti pendamping yaitu Bima Octavianus.Dengan kata lain BRT Indopart KBC akan turun semusim penuh! Mereka percaya diri akan menorehkan prestasi tersendiri ! Motor korekan Bintang Racing Team ini memang luar biasa. Mampu menyemburkan tenaga lebih dari 20 dk (biasa lah data didapat dari dyno test).Rey Ratukore sendiri tidak menyangka tunggangannya bisa seganas ini.

Yang patut disayangkan adalah tiadanya partisipasi sebuah merek besar dunia, HONDA.Jelas-jelas, Rey mempergunakan Supra X125 namun tidak ada support sama sekali dari ATPM. Cukup miris kan?

hrc1

Tomy Huang sendiri menyatakan,”Tidak ada yang bisa diharapkan dari AHM. Karena yang diharapkan tidak ada.Saya hanya berharap pada tim dan kru sendiri saja.” sedih ya? Masa sih,tim yang melambungkan nama Honda diacuhkan begitu saja.Meski mempergunakan motor Honda, tim ini emoh mencantumkan nama Honda.Lah wong gak disupport gitu loh??

AHM sendiri lebih suka membuat even One Make Race alias OMR. Well,bukannya antipati terhadap AHM. Emang sih,namanya jualan ya ambil untung.Tapi ya sisihkan lah dikit (banyak juga gpp) untuk mensupport tim tangguh. Masa kalah dengan Kawasaki yang angka penjualannya jauh di bawah Honda. Begitu pula, merek lokal, Kanzen yang meski tidak turun di even IndoPrix toh tetap menggeliat di ajang MotoPrix.

Pelajaran dari Kalimantan
2009-08-14 20:20:04

2766sirkuit-gt-1.jpgHasil Kejurnas seri IV IndoPrix (IP) 2009 di sirkuit Balipat, Binuang-Kalimantan Selatan jadi tamparan keras buat balap nasional. Kalimantan telah memberi pelajaran pada seluruh pecinta balap Tanah Air, khususnya Jawa. Bahwa, pembinaan balap motor tanpa lahan berlatih, sama dengan omong-kosong. Percuma cuap-cuap Jawa adalah sentra balap nasional, jika Jawa sendiri minim sirkuit untuk balap dan latihan.

Kalimat di atas, jangan diartikan kita tidak terima hasil, bahwa H. Yudhistira kuasai dua race di 2 kelas IP1-110 cc dan IP2-125cc. Itu picik!
2767sirkuit-gt-2.jpg
Coba didalami sedalam laut. Yudhistira, khususnya, dan pecinta road race Kalimantan, umumnya, buktikan bahwa pembinaan road race sulit maju jika tanpa sarana sirkuit memadai. Balipat yang kini jadi tempat latihan joki muda Kalimantan telah menghasilkan Yudhistira.

Dari sini, ingat ocehan Benny Djatiutomo, manajer tim Yamaha Petronas FDR Star. Komentar terhangatnya, yaitu kesulitan timnya saat mempersiapkan diri hadapi seri II IP di Sentul. Timnya, dan tim-tim lain, sulit latihan karena trek dipakai tes mobil.

Dalam menghadapi seri III Asian Grand Prix, juga di Sentul, sirkuit pun tak bisa dipakai karena sedang diaspal ulang. "Ini problem klasik balap nasional," tegas Benny saat itu. "Berprestasi tinggi di balap itu nol besar, jika tanpa latihan. Gimana bisa maju, kalau sirkuit cuma punya Sentul. angan hitung Kenjeran atau Tawang Mas. Itu bukan sirkuit motor. Latihan saat ada balapan. Akhirnya, pas balapan ya cuma latihan mencari seting motor yang terbaik. Bukan menjadi pembalap yang terbaik," imbuh pria berkacamata itu.

2768sirkuit-gt-3.jpgSetuju, Bung! Kan ada pepatah, ‘bisa karena biasa'. Jika rajin latihan, ya paham. Paham semua teknis sirkuit, paham tunggangannya. Pokoknya paham soal balap, teknis dan non-teknis.

Sekarang coba tanya M. Fadli soal tamparan di Balipat. Joki Suzuki IRC U Mild AHRS ini dua kali juara di sana. Toh rider asal Bogor pemilik Kartu Izin Start DKI Jakarta itu, dua minggu lalu di Balipat, kayak ayam sayur.

"Bukan ayam sayur. Meski data teknis motor kita lengkap, kemampuan motor sudah teruji di Jawa, tapi kita gak tau kondisi terakhir Binuang. Gimana aspalnya, gimana cuacanya. Tanpa latihan memadai di sana atau di tempat lain, akhirnya main tebak-tebakan. Jadi, wajar kalah jauh," aku Fadli.

Yuk tanya petinggi IMI. Ada A. Judiarto, ketua Pengda IMI DKI. Ia setuju balap takkan berprestasi tanpa latihan di trek sesungguhnya. "Makanya, di Jakarta kami sudah meminta lahan buat sirkuit pada Kadispora dan Gubernur. Khusus Jakarta karena atlet DKI langganan medali emas di PON. Untuk nasional, semoga saja dengan adanya PON yang sudah memasukkan balap sebagai salah satu cabangnya, kita punya sirkuit baru tiap 4 tahun sekali. Tapi jangan sampai kayak sirkuit Sekayu di Sumatera Selatan. Usai gelar PON, tidak dimanfaatkan dan dirawat lagi," tandas Judiarto.

Nah, itu lagi repotnya. Saat tidak ada sirkuit, kita meminta. Setelah ada tidak dimanfaatkan, apalagi dirawat. Seperti nasib pembalap. Tidak ada yang berprestasi, dibuatkan balap. Setelah ada yang menonjol, kariernya mentok sampai kejurans IndoPrix!

Analisa Indoprix 2008

Seri Pembuka kejuaraan road race paling bergengsi di Tanah Air, Indoprix 2008, kembali di gelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Sabtu (17/5) hingga Minggu (18/5) Mei.

Ketua Umum PP IMI Juliari Batubara kepada wartawan di Jakarta, Rabu menyatakan sangat antusias dengan bergulirnya kembali Indoprix pada tahun keduanya ini.

Menurut dia, Indoprix sendiri memang dicanangkan sebagai langkah awal untuk membuat event akbar setara MotoGP Asia yang sudah lama direncanakan.

“Dengan tayangan langsung melalui televisi selama 1,5 jam, para pembalap Indoprix akan semakin populer dan harapan saya mereka bisa lebih semangat dalam mengukir prestasi di event bergengsi ini,” katanya. Kejuaraan ini sendiri direncanakan akan menggelar sebanyak lima seri.

Dalam laga pembuka ini, tim-tim besar yang akan meramaikan Sirkuit Sentul dengan persyaratan hanya diikuti pembalap peringkat satu sampai lima di tiap wilayah/region ini.

Diantaranya pembalap asal Yogyakarta, Hendriansyah dan kakaknya, Irwan `Dian` Ardiansyah yang akan memperkuat tim Suzuki Evalube Racing Team.

Selain itu, juara Indoprix 2007, M. Fadli yang tahun ini akan hadir dengan tim barunya, Suzuki IRC U Mild AHRS Racing Team.

Tampil juga duet andalan tim Suzuki Pertamina Denso Yunior yakni M. Nurgianto dan Rey Ratukore. Sementara pembalap Yamaha dipastikan ikut dengan jagoannya Hocky Krisdianto, Harlan Fadhilah dan dua pembalap asal Yogyakarta yang kadang bikin kejutan, Florianus Roy dan Sudharmono.

Rabu, 28 Oktober 2009

Road Race, Olahraga Menantang

Sabtu, 9 Agustus 2008 13:34:54 - oleh : admin
Bagi sebagian orang, road race atau balap motor merupakan olahraga yang tidak asing lagi. Bahkan, road race cenderung menjadi salah satu trend olahraga yang digandrungi banyak remaja. Olahraga ini, memang butuh nyali, konsentrasi dan kehandalan mengemudi di atas rata-rata. Sebab, motor mesti dipacu pada kecepatan tinggi. Apalagi, tidak sedikit nyawa yang sudah melayang saat iku balapan motor.
Famili Dim3nsi (sapaan bagi pembaca rubrik Dim3nsi, red), tidak menggeluti olahraga yang satu ini, bukan berarti minat kita lantas lenyap. Pasalnya, penggemar road race bisa ikut menikmati serunya balapan dengan nonton langsung aksi para pembalap di arena. Seperti yang diungkapkan salah seorang pelajar di SMKN 2 Kendari, Hendrik. Remaja ini mengaku, sebagai pencinta balap motor. Meski begitu, kecintaannya itu tidak mesti dibuktikan dengan ikut balapan langsung.
"Setiap ada balapan, saya berusaha untuk bisa menontonnya secara langsung di sirkuit balapan. Kalau nda sempat, yah terpaksa lihat di TV. Kebetulan besok (hari ini, red) mau ada balapan di pelataran eks MTQ Kendari, saya tidak mau ketinggalan," ujar Hendrik. Beberapa pembalap yang dijagokan Hendrik, antara lain Hendriansyah, Alex Hermawan, dan Fadli. Termasuk, pembalap putri Jeany Momo.
Senada dengan itu juga diungkapkan Ronald, Alumni SMA 1 Kendari. Remaja yang satu ini, mengaku sangat gemar menyaksikan kejuaraan balap motor. Tapi, masih enggan untuk mencobanya secara langsung. "Saya suka sekali road race, tapi saya belum mau untuk mencobanya. Saya biasa lihat, pembalap yang mengalami cidera karena balapan," kata Ronald.
Lain lagi dengan Wiwi, siswi SMK 1 Kendari ini mengatakan tertarik nonton road race karena pembalapnya keren-keren (he...he...he...). Apalagi, kalau sudah berpakaian balapan lengkap dengan motor racingnya. "Tambah keren aja," timpal Wiwi. Walau begitu, Wiwi mengaku kekagumannya kepada seorang pembalap juga karena memiliki nyali yang besar. (P4/yen).